Setiap lapisan yang dimiliki
oleh kumpulan protokol (protocol suite) TCP/IP diasosiasikan dengan protokolnya
masing-masing. Protokol utama dalam protokol TCP/IP adalah sebagai berikut:
- Protokol lapisan aplikasi: bertanggung jawab untuk menyediakan akses kepada aplikasi terhadap layanan jaringan TCP/IP. Protokol ini mencakup protokol Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP), Domain Name System (DNS), Hypertext Transfer Protocol (HTTP), File Transfer Protocol (FTP), Telnet, Simple Mail Transfer Protocol (SMTP), Simple Network Management Protocol (SNMP), dan masih banyak protokol lainnya. Dalam beberapa implementasi stack protokol, seperti halnya Microsoft TCP/IP, protokol-protokol lapisan aplikasi berinteraksi dengan menggunakan antarmuka Windows Sockets (Winsock) atau NetBIOS over TCP/IP (NetBT).
- · Protokol lapisan antar-host: berguna untuk membuat komunikasi menggunakan sesi koneksi yang bersifat connection-oriented atau broadcast yang bersifat connectionless. Protokol dalam lapisan ini adalah Transmission Control Protocol (TCP) dan User Datagram Protocol (UDP).
- · Protokol lapisan internetwork: bertanggung jawab untuk melakukan pemetaan (routing) dan enkapsulasi paket-paket data jaringan menjadi paket-paket IP. Protokol yang bekerja dalam lapisan ini adalah Internet Protocol (IP), Address Resolution Protocol (ARP), Internet Control Message Protocol (ICMP), dan Internet Group Management Protocol (IGMP).
- · Protokol lapisan antarmuka jaringan: bertanggung jawab untuk meletakkan frame-frame jaringan di atas media jaringan yang digunakan. TCP/IP dapat bekerja dengan banyak teknologi transport, mulai dari teknologi transport dalam LAN (seperti halnya Ethernet dan Token Ring), MAN dan WAN (seperti halnya dial-up modem yang berjalan di atas Public Switched Telephone Network (PSTN), Integrated Services Digital Network (ISDN), serta Asynchronous Transfer Mode (ATM)).
Pengalamatan
Protokol TCP/IP menggunakan dua
buah skema pengalamatan yang dapat digunakan untuk mengidentifikasikan sebuah
komputer dalam sebuah jaringan atau jaringan dalam sebuah internetwork, yakni
sebagai berikut:
·
Pengalamatan IP: yang berupa alamat logis yang terdiri atas 32-bit (empat oktet berukuran 8-bit) yang umumnya ditulis
dalam format
www.xxx.yyy.zzz
.
Dengan menggunakan subnet mask yang diasosiasikan dengannya, sebuah
alamat IP pun dapat dibagi menjadi dua bagian, yakni Network Identifier (NetID) yang dapat mengidentifikasikan
jaringan lokal dalam sebuah internetwork dan Host
identifier (HostID) yang
dapat mengidentifikasikan host dalam jaringan tersebut. Sebagai contoh, alamat 205.116.008.044
dapat dibagi dengan menggunakan subnet mask 255.255.255.000
ke dalam Network
ID 205.116.008.000
dan Host
ID 44. Alamat IP merupakan
kewajiban yang harus ditetapkan untuk sebuah host,
yang dapat dilakukan secara manual (statis) atau menggunakan Dynamic
Host Configuration Protocol(DHCP) (dinamis).
·
Fully qualified
domain name (FQDN):
Alamat ini merupakan alamat yang direpresentasikan dalam nama alfanumerik yang
diekspresikan dalam bentuk <nama_host>.<nama_domain>,
di mana mengindentifikasikan jaringan di mana sebuah
komputer berada, dan mengidentifikasikan sebuah komputer
dalam jaringan. Pengalamatan FQDN digunakan oleh skema penamaan domain Domain
Name System (DNS). Sebagai contoh, alamat FQDN
id.wikipedia.org
merepresentasikan
sebuah host dengan nama "id" yang terdapat di dalam domain
jaringan "wikipedia.org
". Nama domain wikipedia.org
merupakan second-level
domain yang terdaftar di
dalam top-level domain .org
, yang terdaftar dalam root DNS,
yang memiliki nama "." (titik). Penggunaan FQDN lebih
bersahabat dan lebih mudah diingat ketimbang dengan menggunakan alamat IP. Akan tetapi, dalam TCP/IP, agar
komunikasi dapat berjalan, FQDN harus diterjemahkan terlebih dahulu (proses
penerjemahan ini disebut sebagai resolusi
nama) ke dalam alamat IP dengan menggunakan server yang menjalankan DNS, yang disebut
dengan Name Server atau dengan menggunakan berkas hosts (/etc/hosts
atau %systemroot%\system32\drivers\etc\hosts
) yang
disimpan di dalam mesin yang bersangkutan.Konsep dasar
Layanan
Berikut
ini merupakan layanan tradisional yang dapat berjalan di atas protokol TCP/IP:
·
Pengiriman berkas (file
transfer). File Transfer
Protocol (FTP)
memungkinkan pengguna komputer yang satu untuk dapat mengirim ataupun menerima
berkas ke sebuah host di dalam jaringan. Metode otentikasi yang digunakannya
adalah penggunaan nama pengguna (user name) dan password'',
meskipun banyak juga FTP yang dapat diakses secara anonim (anonymous),
alias tidak berpassword. (Keterangan lebih lanjut mengenai FTP dapat
dilihat pada RFC 959.)
·
Remote login. Network terminal Protocol (telnet) memungkinkan pengguna
komputer dapat melakukan log in ke
dalam suatu komputer di dalam suatu jaringan secara jarak jauh. Jadi hal ini
berarti bahwa pengguna menggunakan komputernya sebagai perpanjangan tangan dari
komputer jaringan tersebut. (Keterangan lebih lanjut mengenai Telnet dapat
dilihat pada RFC 854 dan RFC 855.)
·
Computer mail. Digunakan untuk menerapkan sistem surat elektronik. (Keterangan lebih lanjut
mengenai e-mail dapat dilihat pada RFC 821 RFC 822.)
·
Network File System (NFS). Pelayanan akses berkas-berkas yang dapat
diakses dari jarak jauh yang memungkinkan klien-klien untuk mengakses berkas
pada komputer jaringan, seolah-olah berkas tersebut disimpan secara lokal.
(Keterangan lebih lanjut mengenai NFS dapat dilihat RFC 1001 dan RFC 1002.)
·
Remote execution. Memungkinkan pengguna komputer untuk
menjalankan suatu program tertentu
di dalam komputer yang berbeda. Biasanya berguna jika pengguna menggunakan
komputer yang terbatas, sedangkan ia memerlukan sumber yg banyak dalam suatu
sistem komputer.
Ada beberapa jenis remote execution, ada yang berupa perintah-perintah dasar saja, yaitu yang dapat dijalankan dalam system komputer yang sama dan ada pula yg menggunakan sistem Remote Procedure Call (RPC), yang memungkinkan program untuk memanggil subrutin yang akan dijalankan di sistem komputer yg berbeda. (sebagai contoh dalam Berkeley UNIX ada perintah
Ada beberapa jenis remote execution, ada yang berupa perintah-perintah dasar saja, yaitu yang dapat dijalankan dalam system komputer yang sama dan ada pula yg menggunakan sistem Remote Procedure Call (RPC), yang memungkinkan program untuk memanggil subrutin yang akan dijalankan di sistem komputer yg berbeda. (sebagai contoh dalam Berkeley UNIX ada perintah
rsh
dan rexec
.)
·
Name server yang berguna sebagai penyimpanan basis data nama host yang
digunakan pada Internet (Keterangan lebih lanjut dapat dilihat pada RFC 822 dan RFC 823 yang
menjelaskan mengenai penggunaan protokol name
server yang bertujuan untuk
menentukan nama host di Internet.)
Request for Comments
RFC (Request For Comments) merupakan
standar yang digunakan dalam Internet, meskipun ada juga isinya yg merupakan
bahan diskusi ataupun omong kosong belaka. Diterbitkan oleh IAB yang merupakan
komite independen yang terdiri atas para peneliti dan profesional yang mengerti
teknis, kondisi dan evolusi Internet. Sebuah surat yg mengikuti nomor RFC
menunjukan status RFC :
·
S: Standard, standar resmi bagi internet
·
DS: Draft standard, protokol tahap akhir sebelum disetujui sebagai standar
·
PS: Proposed Standard, protokol pertimbangan untuk standar masa depan
·
I: Informational, berisikan bahan-bahan diskusi yg sifatnya informasi
·
E: Experimental, protokol dalam tahap percobaan tetapi bukan pada jalur
standar.
·
H: Historic, protokol-protokol yg telah digantikan atau tidak lagi
dipertimbankan utk standardisasi.
Bentuk arsitektur
Dikarenakan
TCP/IP adalah serangkaian protokol di mana setiap protokol melakukan sebagian
dari keseluruhan tugas komunikasi jaringan,
maka tentulah implementasinya tak lepas dari arsitektur jaringan itu sendiri.
Arsitektur rangkaian protokol TCP/IP mendifinisikan berbagai cara agar TCP/IP
dapat saling menyesuaikan.
Karena
TCP/IP merupakan salah satu lapisan protokol Model OSI, berarti bahwa hierarki TCP/IP
merujuk kepada 7 lapisan OSI tersebut. Tiga lapisan teratas biasa dikenal
sebagai "upper level protocol" sedangkan empat lapisan
terbawah dikenal sebagai "lower level protocol". Tiap lapisan
berdiri sendiri tetapi fungsi dari masing-masing lapisan bergantung dari
keberhasilan operasi layer sebelumnya. Sebuah lapisan pengirim
hanya perlu berhubungan dengan lapisan yang sama di penerima (jadi misalnya lapisan data link penerima hanya berhubungan dengan
lapisan data link pengirim) selain dengan satu layer di atas atau di bawahnya (misalnya lapisan network berhubungan dengan lapisan transport di atasnya atau dengan lapisan data
link di bawahnya).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar